Cari Blog Ini

Jumat, 07 Agustus 2009

Situs Bersejarah Tangerang Nyaris Punah

Situs bersejarah di Kota Tangerang nyaris punah. Saat ini tinggal 13 situs yang masih tersisa di permukaan tanah dan tak terawat. Padahal situs tersebut seharusnya dilindungi karena mengandung nilai pendidikan dan bisa menjadi obyek wisata sejarah Kota Tangerang.


Situs bersejarah di Kota Tangerang nyaris punah. Saat ini tinggal 13 situs yang masih tersisa di permukaan tanah dan tak terawat. Padahal situs tersebut seharusnya dilindungi karena mengandung nilai pendidikan dan bisa menjadi obyek wisata sejarah Kota Tangerang.

Situs yang masih tersisa antara lain bekas benteng Belanda berbentuk limas, segi empat dan menara pantau di pinggir kali Cisadane, Jalan Kisamaun, Kali Pasir Kota Tangerang. Selain itu terdapat makam yang masih berada di atas permukaan tanah yang juga berada di pinggir kali Cisadane.

Dua situs lain berupa pintu gerbang milik Belanda di Jalan Daan Mogot, Batuceper, Kota Tangerang bertuliskan Leen Hoof dan Weer Gade.

Menurut Uyus Setyabakti, Sekretaris Koalisi Antar Generasi, tiga situs 'bentengan' yang tepat berada di pinggir kali Cisadane setengahnya kini berada di bawah permukaan air.

Situs yang merupakan cikal bakal nama Tangerang tersebut kini terancam rusak oleh pembangunan turab kali Cisadane. Sementara itu tiga situs bersejarah yaitu rumah tua 'Oei Ji San' dan rumah bola serta pabrik karet 'rubben klappen' di Karawaci telah jelas-jelas hilang.

Uyus Setyabakti menyayangkan hilangnya situs-situs tersebut. Menurutnya, pemerintah setempat seharusnya menyikapi dengan menerbitkan SK Walikota atau kepala daerah yang menyatakan bahwa situs tersebut milik Kota Tangerang atau pemerintah setempat.

"Perawatannyapun harus dibiayai oleh pemerintah setempat," kata Uyus Setyabakti kepada tangerangonline, Selasa (04/08/09).

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Budaya serta Pariwisata Kota Tangerang, Tabrani, menyatakan telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk menjaga situs-situs bersejarah tersebut.

"Untuk yang di pinggir kali Cisadane (makam), kita telah berkoordinasi dengan pelaksana proyek turab pelebaran kali Cisadane agar tidak merusak situs yang berada di sekitar lokasi," kata Tabrani melalui telepon

Sumber : www.tangerangonline.com

1 komentar:

Subscribe via email

feedburner